| 0 komentar ]


Dalam kedalaman jiwa saya ada sebuah lagu tanpa kata Sebuah lagu yang hidup dalam benih hatiku. Menolak untuk mencair dengan tinta di perkamen; Ini engulfs sayang saya dalam jubah transparan Dan arus tapi tidak di bibir saya.
Bagaimana saya bisa mendesah itu? Aku takut mungkin berbaur dengan eter duniawi; Kepada siapa harus saya menyanyikannya? Ia tinggal di rumah jiwa saya, Dalam takut telinga yang keras.
Ketika saya melihat ke dalam mata batin saya saya melihat bayangan bayangannya; Ketika saya menyentuh ujung jari saya, saya merasakan getaran-nya.
Perbuatan tangan saya mengindahkan kehadirannya sebagai danau harus mencerminkan bintang-bintang berkilauan; Air mata saya mengungkapkannya, seperti tetes embun terang mengungkapkan rahasia dari mawar layu.
Ini adalah sebuah lagu yang kontemplasi, Dan diterbitkan oleh kesunyian, Dan dijauhi oleh tuntutan, Dan dilipat oleh kebenaran, Dan diulangi oleh mimpi, Dan dipahami oleh cinta, Dan tersembunyi oleh kebangkitan, Dan dinyanyikan oleh jiwa.
Ini adalah lagu cinta; Apa Kain atau Esau bisa menyanyikannya?
Hal ini lebih wangi dari melati; Apa suara bisa memperbudak itu?
Hal ini heartbound, sebagai rahasia perawan; Apa yang bisa bergetar itu string?
Siapa berani menyatukan deru laut Dan nyanyian burung bulbul? Siapa yang berani membandingkan jeritan prahara Untuk keluhan pada bayi? Siapa yang berani berbicara lantang kata-kata Ditujukan untuk jantung untuk berbicara? Apa berani manusia bernyanyi dalam suara Lagu Allah?

Facebook Comment Sharing

0 komentar

Posting Komentar